#TM11.Sabtu.091217 AIR CARGO SERVICES THE NETWORK

NETWORK
KUTIPAN LANGSUNG
PEMAHAMAN
CONTOH
Linear
According to Holloway (1998),  the linear network not only carries origin-destination traffic on non-stop routes, but also through local origin and destination traffic on multiple-stop routes.”
(Hal. 12)
Penerbangan dari origin menuju destination tanpa transit, ada penerbangan yang langsung menuju destinasi secara non-stop, namun ada juga yang harus melalui beberapa pemberhentian.
Jakarta (JKT), Soekarno Hatta International Airport (CGK) – Surabaya (SUB), Juanda International Airport (SUB)

https://www.garuda-indonesia.com/sa/en/web-service-form/flight_schedule_week.page?from=CGK&to=SUB&trip=O
Grid
The grid network can characterised by its short- and medium-haul flights in mainly domestic markets (Hamoen, 1997).”
(Hal. 12)
Penerbangan dengan jarak yang pendek dan tidak terlalu jauh, biasanya diterapkan dalam penerbangan domestik.
Banjarmasin (BDJ),Sjamsudin Noor Airport (BDJ)- Jakarta (JKT), Soekarno Hatta International Airport (CGK) – Manado (MDC), Sam Ratulangi International Airport (MDC)

Hub & Spoke
·         Hourglass hub
·         Hinterland hub
Through the hourglass hub, flights come in from one region are consolidated at the hub and diversified in the opposite direction. While the hinterland hub uses spokes and short-haul flights to feed the hub and consolidate for long-haul routes (Hamoen, 1997).”
(Hal. 12)
Hourglass hub: Penerbangan dari satu satu airline dari asal yang berbeda dikonsolidasi di hub, kemudian dilanjutkan menuju destination.

Hinterland hub: Penerbangan jarak pendek menuju hub, kemudian dilanjutkan dengan penerbangan jarak jauh.
Hourglass hub:
Amsterdam (AMS), Schiphol International Airport (AMS) - Jakarta (JKT), Soekarno Hatta International Airport (CGK) – Perth (PER), Perth International Airport (PER)


Hinterland hub:
Short haul: Singapore (SIN), Changi International Airport (SIN) – Jakarta (JKT), Soekarno Hatta International Airport (CGK)

Long haul:
Jakarta (JKT), Soekarno Hatta International Airport (CGK) – Abu Dhabi (AUH), Abu Dhabi International Airport (AUH)


Referensi: Khalid  et al 2006

#TM10.Kamis.071217. Eco Airport



WHAT
WHY
HOW
Eco Airport adalah bandar udara ramah lingkungan dengan syarat sudah memiliki dokumen AMDAL yang sah. [1]


Menurut PERATURAN DIREKTUR JENDERALPERHUBUNGAN UDARA NOMOR: SKEP/124/VI/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BANDAR UDARA RAMAH LINGKUNGAN (ECO AIRPORT)
Pasal 1
(6) Bandar Udara Ramah Lingkungan (Ecological Airport selanjutnya disingkat menjadi Eco Airport) adalah bandar udara yang telah dilakukan pengukuran yang terukur terhadap beberapa komponen yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan untuk menciptakan lingkungan yang sehat di bandar udara dan sekitarnya. [2]
Dikembangkannya Bandar Udara menjadi Eco Airport dikarenakan aktivitas-aktivitas di bandara yang kurang ramah lingkungan dan nyaman bagi para penumpang, seperti:
1.      Polusi udara yang diakibatkan oleh kebisingan pesawat;
2.      pencemaran udara dari emisi;
3.      efek rumah kaca;
4.      pencemaran air;
5.      perlunya konservasi air & daur ulang air limbah dan energi yang terbaru. [3]
·         Untuk menerapkan Eco Aiport, bandara perlu memiliki dokumen lingkungan seperti AMDAL, UKL-UPL DPPL,dan DELH yan sudah disahkan oleh UKL.
·         Setelah ketiga dokumen tersebut sudah ada, Eco-Airport Council akan memeriksa apakah dokumennya dilaksanakan atau tidak, setiap enam bulan sekali.
 [4]
·         Kendala dari Eco-Airport adalah masih sedikitnya jumlah bandara yang menerapkan Eco-Airport karena belum adanya dokumen lingkungan yang sah dan lengkap.
·         Mengenai kendala tersebut, ada baiknya pemerintah terus menggenjot bandara-bandara untuk segera menerapkan eco-airport dan selalu memeriksa apakah terlaksana atau tidak secara regular dan ketat.


Referensi:
1.      RPJP Departemen Perhubungan 2005-2025





#TM9.Kamis.231117.Strategi Pembangunan Transportasi Laut

STRATEGI PEMBANGUNAN TRANSPORTASI LAUT

Terminologi
What
Strategi
Why
How
CIF
A term of sale indicating that the price includes the cost of the goods, insurance premiums necessary to protect the cargo, and the freight expense necessary to transport it to the buyer.

Bila diartikan, CIF (Cost, Insurance, and Freight) adalah shipper menanggung biaya sampai kapal yang memuat barang ,erapat di pelabuhan tujuan. Tanggung Jawab shipper hanya sampai saat kapal berangkat dari pelabuhan asal dan shipper wajib membayar asuransi untuk barang yang dikirim.
Untuk kegiatan ekspor, pemerintah akan menerapkan sistem CIF.
Dengan menggunakan CIF dapat mendorong pertumbuhan usaha jasa transportasi, asuransi, perbankan, dan menciptakan lapangan kerja baru di indonesia. Hal itu disebabkan karena kapal kargo dan perusahaan asuransi yang digunakan merupakan perusahaan lokal. Selama ini, dengan FOB selalu menggunakan perusahaan asuransi asing.
Dengan digaetnya perusahaan asuransi lokal, perlu dibentuknya suatu konsursium yang terdiri dari beberapa perusahaan asuransi. Asuransi yang ditanggung biasanya risiko kerusakan serta hilangnya kargp, risiko bahaya laut yang dihadapi kapal, dan risiko tidak dibayarnya barang oleh importit karena alasan komersial atau politik.
CFR
A term of sale indicating that the price includes both of the cost of the goods and the freight expense necessary to transport it to the buyer

CFR (Cost and Freight) adalah istilah yang berarti shipper menanggung biaya sampai kapal yang memuat barang merapat di pelabuhan tujuan, namun tanggung jawabnya hanya sampai saat kapal berangkat dari pelabuhan asal.

Dengan metode CFR, pihak penjual memiliki tanggung jawab lebih besar dalam membiayai transportasi daripada pengiriman dengan FOB.
 Kontrak yang melibatkan transportasi internasional sering mengandung istilah perdagangan singkat yang menggambarkan hal seperti waktu dan tempat pengiriman, pembayaran, bila risiko kerugian bergeser dri penjual ke pembeli, dan siapa yang membayar biaya pengiriman dan asuransi. CFR adalah salah satu sistem yang ketat dalam hal itu dibanding term trade yang lain di jalur laut atau perairan pedalaman.
FOB
A team of sale defining who is to incur transportation charges for the shipment, who is to control the shipment movement, or where title to the goods passes to the buyer; it originally meant “free on board” ship.

FOB (Free on Board) adalah istiah yang berarti shipper bertanggung jawab dari mengurus izin ekspor hingga memuat barang di kapal yang siap berangkat.
Untuk kegiatan impor, pemerintah akan menerapkan sistem FOB (Freight on Board).
FOB tidak hanya menyediakan pengawasan dan pengontrolan yang lebih besar terhadap proses pengiriman daripada CIF, namun FOB juga memberikan kontrol yang jauh lebih baik atas biaya pengiriman yang berkaitan dan keseluruhan biaya barang yang akan dikirimkan secara bergiliran. Mayoritas pembeli menganggap FOB adalah pilihan yang masuk akal.
Ketika menerapkan sistem FOB, situasi ketika pemasok menolak untuk membayar biaya lokal yang akan meningkatkan total biaya kiriman akan sangat merugikan. Oleh karena itu, harus ada titik terang untuk mengatasi tambahan biaya yang dapat berjumlah cukup tinggi sehingga kedua belah pihak akan merasa tidak dipersulit.



#TM8.Thursday.161117.Transportasi Berkesinambungan (Infrastruktur)

Terminologi

Pengertian

Fungsi

Akibat

Sustainable Transportation

Menurut CST 2005, transportasi berkesinambungan adalah:

 

-Memungkinkan akses dasar individu dan masyarakat untuk dipenuhi dengan aman dan dengan cara yang konsisten dengan kesehatan manusia dan ekosistem, dan dengan keadilan di dalam dan antara generasi.

-Terjangkau beroperasi secara efisien, menawarkan pilihan mode transportasi, dan mendukung ekonomi yang dinamis.

-Membatasi emisi dan limbah, meminimalkan konsumsi sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, membatasi konsumsi sumber daya yang dapat diperbaharui ke tingkat hasil yang berkelanjutan, penggunaan kembali dan mendaur ulang komponennya, dan meminimalkan penggunaan lahan dan polusi suara.

 

Sumber: http://www.vtpi.org/wellmeas.pdf

Secara ekonomis, transportasi berkelanjutan  memiliki fungsi untuk meningkatkan pendapatan nasional, mengembangkan industri nasional, dan menciptakan serta memelihara tingkat kesemptan kerja bagi masyarakat.

 

Secara non-ekonomis, transportasi berkelanjutan  memiliki fungsi untuk mempertinggi integritas bangsa, serta meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional.

 

 

Sumber: http://www.vtpi.org/wellmeas.pdf

-Pembebasan lahan yang dilakukan pemerintah menyingkirkan kegiatan masyarakat,

-penggunaan ruang jalan oleh pedagang kaki lima,

-makin terpinggirkannya transportasi tradisional,

-pengeluaran biaya yang sangat tinggi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: http://www.vtpi.org/wellmeas.pdf

Infrastructure

Infrastruktur transportasi adalah infrastruktur yang mendukung sistem transportasi. Contohnya jalan raya, rel kereta, bandara dan pelabuhan. Pemerintahan nasional dan lokal bertanggungjawab untuk perkembangan infrastruktur transportasi.

 

 

 

Sumber: http://www.vtpi.org/wellmeas.pdf

-Sebagai indikator keberhasilan transportasi berkelanjutan,

-memfasilitasi tujuan-tujuan ekonomi dan sosial,

-sebagai pelayanan publik dalam bidang transportasi.

 

 

Sumber: http://www.vtpi.org/wellmeas.pdf

Bila peran infrastruktur transportasi sebagai mediator antara sistem ekonomi dan sosial namun tanpa didukung oleh lingkungan alam, maka akan berakibat fatal. Lingkungan akan mudah tercemar dan rusak bila kesehatan lingkungan tidak diperhatikan.

 

 

Sumber: http://www.vtpi.org/wellmeas.pdf

Pembangunan Double track, Double-double Track

-Double track adalah jalur kereta api yang jumlahnya dua atau lebih dengan tujuan agar masing-masing jalur digunakan untuk arah yang berbeda.

 

-Double-double track adalah jalur kereta api yang jumlahnya empat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: rpjp 2005-2025

-Double track: Menghindari kecelakaan kepla dengan kepala (head on) serta untuk meningkatkan kapasitas lintas dan di samping itu juga bisa meningkatkan aksesibilitas bila terjadi gangguan terhadap salah satu jalur.

 

-Double-double track: Meningkatkan frekuensi KRL,  mempercepat keluar masuk KRL, mengurai hambatan headway.

 

Sumber: rpjp 2005-2025

 

 

#TM7.Sat.141017.Logistic System Components

 

 

 

No

Komponen

Fakta

Source: hal 42-48

Pemahaman

1

Facility location structure

“A realistic appraisal of competition makes it clear that all business transactions must be developed within and between a given framework of location points. The facility network of an enterprise represents a series of locations to which and through which material and products move...”

Fasilitas utama dalam logistik dalam pabrik. Jaringan fasilitas mewakili seri lokasi-lokasi dari asal dan melalui mana pemindahan produk dan material. Lokasi fasilitas terbagi menjadi 3:

a.      Raw material oriented

Lokasi pabrik berdekatan dengan supplier bila raw materials lebih berat daripada finished inventory

b.      Market oriented

Lokasi pabrik berdekatan dengan market bila finished inventory lebih berat daripada raw materials

c.       Intermediate

Jarak lokasi pabrik ke pabrik dan market sama bila berat finished inventory dengan raw materials sama

2

Transportation

“Given a facility network, transportation provides the connecting link. Transportation and traffic management have received considerable attention over the years. Almost every enterprise of any size has a traffic manager responsible for administration of its transportation program.”

 

“From the logistical system viewpoint, three factors are of primary importance in eshtablisment of the transport service capability: (1) cost, (2) speed, (3) consistency.”

Peran transportasi dalam logistik sangatlah penting, transportasi bertugas dalam mengangkut produk dan material dari satu channel ke channel lainnya.

 

Berdasarkan bentuknya, transportasi dibagi menjadi 3: (1) private, (2) contract, (3) common carriage.

 

Tiga faktor utama dalam pemilihan transportasi berdasarkan kemampuan pelayanannya:

a.       Cost

Sistem logistik seharusnya didesain untuk meminimalisir biaya transportasi untuk meminimalisir biaya total system

b.      Speed

Salah satu bentuk layanan transportasi adalah melakukan pemindahan dari tempat awal ke tujuan dengan waktu yang sudah ditentukan, atau lebih baik lagi lebih awal.

c.       Consistency

Durasi perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain harus konsisten, sesuai jadwal.

 

3

Inventory

“The requirement for transport between facilities is based on the inventory policy followed by an enterprise. Theoritically, an enterprise could stock each and every item carried in inventory in the same quantity at every facility.”

Tujuan integrasi persediaan ke dalam sistem logistik adalah menjaga jumlah barang paling rendah yang konsisten dengan sasaran layanan pelanggan.

 

4

Communication

“...Communication renders a logistical system dynamic. The quality and timeliness of information are the prime determinants of system stability.”

Komunikasi seringkali terabaikan, dianggap tidak penting, dalam sistem logistik. Padahal, komunikasi yang akurat sangatlah penting guna menciptakan kinerja logistik yang baik pula.

5

Handling and storage

“In abroad sense, handling and storage involves movement, packaging, and containerization. Handling accounts for a great deal of the cost of logistics in terms of operations and capital expenditure. It stands to reason that the fewer times a product has to be handled in the total process, the less restricted and more potentially efficient will be the total physical flow.”

Untuk memudahkan penangan secara efisien, terjadi pengelompokan produk berdasarkan bentuknya: kaleng, botol, kotak, akan dimasukkan ke dalam kardus yang lebih besar. Kemudian, kardus besar tersebut akan digabung dengan steel strapping. Fungsinya untuk melindungi produk sepanjang proses logistik yang harus dilakukan dan mempermudah dibandingkan dengan kardus-kardus yang lebih kecil.

 

Kesimpulan:

Fokus utama dalam logistik adalah komitmen terhadap persediaan (inventory). Produk dan material adalah gabungan dari bentuk, waktu, tempat, dan kepemilikan. Persediaan tidak akan memiliki nilai yang diharapkan jika bentuk tidak ditempatkan pada waktu yang sesuai pada tempat tujuan.